Potensi Kurma Sebagai Sumber Nutrasetikal dan Pangan Fungsional

Penulis

  • Marisca Evalina Gondokesumo Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, Surabaya, Indonesia
  • Retno Wilujeng Susilowati Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.116

Kata Kunci:

date fruit, date palm, nutraceutical, functional food

Abstrak

Buah kurma adalah tanaman buah tertua di dunia yang dibudidayakan sebagai salah satu makanan pokok dari berbagai negara terutama di kawasan Jazirah Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Kurma dan produk sampingannya, seperti biji kurma, memiliki nilai gizi dan efek kesehatan. Kurma termasuk pangan kaya akan karbohidrat, serat pangan, protein, mineral dan vitamin B kompleks seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), pantotenat (B5), piridoksin (B6), dan folat (B9). Selain itu, buah serta biji kurma kaya akan fitokimia, seperti fenolat, antosianin, karotenoid, tokoferol, tokotrienol, dan fitosterol. Namun demikian, buah maupun biji kurma belum sepenuhnya dianggap sebagai bahan pangan fungsional yang potensial untuk dikembangkan menjadi pangan yang menjanjikan untuk kesehatan. Beberapa penelitian melaporkan manfaat kesehatan kurma yang diuji secara in-vitro dan in-vivo. Penelitian lebih lanjut akan memberikan informasi yang berharga untuk pemanfaatan potensi buah dan biji kurma sebagai bahan pangan fungsional. Tinjauan ini menyajikan informasi yang komprehensif tentang senyawa bioaktif dan sifat nutrasetikal kurma, serta telaah potensi kurma sebagai bahan pangan fungsional.

Biografi Penulis

Marisca Evalina Gondokesumo, Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, Surabaya, Indonesia

 

 

 

Retno Wilujeng Susilowati, Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas YARSI, Jakarta, Indonesia

 

 

Diterbitkan

31-07-2021

Cara Mengutip

Gondokesumo, M. E., & Susilowati, R. W. . (2021). Potensi Kurma Sebagai Sumber Nutrasetikal dan Pangan Fungsional. JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | E-ISSN 2355-696X, 13(2), 216–231. https://doi.org/10.35617/jfionline.v13i2.116